Empat poin dari presentasi saya di acara AI for Humanity bersama @ChristianPost dan @my_ccu kemarin: • AI adalah momen Gutenberg - mengganggu dan menakutkan, tetapi dengan potensi yang sangat besar. • Kekristenan harus bersandar dan membentuk AI untuk kebaikan – karena orang lain akan membentuknya jika kita tidak mau. • AI membutuhkan pagar pembatas berbasis nilai. Tolok ukur adalah alat yang baik untuk masalah ini. • Pemimpin agama harus menggunakannya untuk menerjemahkan, mendidik, dan membebaskan lebih banyak waktu untuk pekerjaan mereka yang paling berdampak.