Aktivis Armada Sumud Turki Aycin Kantoglu: Di pelabuhan, kami disambut oleh seseorang yang berbicara bahasa Turki dengan baik. Setelah bertanya dari mana kami berasal, mereka bertanya di mana kami berada. Ketika saya bertanya, "Di mana kita?", mereka berkata, "Anda berada di Israel – tidak ada Gaza lagi." Di malam hari, Ben-Gvir datang. Mereka mengunci kami di kandang hewan, memaksa kami ke ruang sempit. Dinding-dinding itu memiliki tulisan berdarah dalam bahasa Arab; para ibu telah menulis nama anak-anak mereka. Mereka tidak memberi air – "minum dari toilet," kata mereka. Kami kelaparan selama 36-40 jam. Greta Thunberg diperlakukan dengan sangat buruk. Kami juga menjadi sasaran penggeledahan telanjang.